https://buero-paris.com/ https://sunmpo.com/ METAFORA SINESTESIA DALAM BAHASA JAWA (JAVANESE SYNESTHESIA METAPHOR) | Suwatno | Jalabahasa

METAFORA SINESTESIA DALAM BAHASA JAWA (JAVANESE SYNESTHESIA METAPHOR)

Edi Suwatno

Abstract


Metafora sinestesia adalah metafora berupa ungkapan yang bersangkutan dengan suatu indra yang dipakai sebagai objek atau konsep tertentu, yaitu pertukaran alat indra penanggap. Dapat diartikan juga bahwa metafora sinestesia adalah perubahan makna akibat perbedaan pertukaran tanggapan antara dua indra yang berlainan. Metafora sinestesia dalam bahasa Jawa, misalnya, Omongane pancen atos. ‘Berbicaranya memang keras’. Dapat dibandingkan dengan Watune atos. ‘Batunya keras’. Kata atos ‘keras’ yang harus ditanggap dengan alat indra perasa kulit, tetapi ditanggap oleh alat indra penglihatan mata Swarane sindhene cemplang ‘Suara pesindennya hambar’ bandingkan dengan Jangane cemplang kurang uyah ‘Sayurnya hambar kurang garam’. Ngendikane alus sopan.’Berbicaranya halus dan sopan’,dapat dibandingkan dengan Kulite alus kaya sutra, ‘Kulitnya halus seperti kain sutera’. Metafora sinestesia memiliki fungsi dan jenis. Metafora sinestesia berfungsi untuk penghalusan makna (eufemisme) dan fungsi pengasaran/mengasarkan makna (disfemia). Metafora sinestesia dalam bahasa Jawa memiliki beberapa jenis antara lain, (1) indra penciuman hidung, (2) indra pendengaran telinga, (3) indra penglihatan mata, (4) indra peraba kulit, dan (5) indra perasa lidah. 

 

ABSTRAK

Synesthesia metaphor is a metaphor expression form, which is concerned with a sense that is used as an object or a particular concept, namely the exchange of responder senses.The synesthesia metaphor also refers to meaning change because of response differences between two different senses. Javanese synesthesia metaphor, for example omongane pancen atos ‘his speech was hard’. It can be compared to watune Atos ‘the rock is hard. The atos ‘hard’ word should be responded with ear as listening sense, but it is responded with by the eyesight sense. Swarane sindhene cemplang ‘the pesinden’s voice is bland’ can be compare with jangane less cemplang kurang uyah ‘The soup is bald because of less salt’. Alus Ngendikane sopan ‘his speech is smooth and polite ‘ can be compared to Alus Kulite kaya sutra ‘her skin is smooth as silk ‘. Synesthesia metaphor has functions for smoothening meaning (euphemism) and coarsening meaning (disfemia). Types of Javanese synesthesia metaphor are (1) nose as smell sense, (2) ear as hearing sense, (3) eye as sight sense, (4) skin as touch sense, and (5) tongue as taste sense. 


Keywords


metafora sinestesia; pertukaran indra; perubahan makna; fungsi dan jenis (synesthesia Metaphor, exchange of senses, change of meaning, function and type)

Full Text:

PDF

References


Chaer, Abdul. 1984. Kamus Idiom Bahasa Indonesia. Ende Flores. Penerbit Nusa Indah.

Chaer, Abdul. 1990. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

Hadiwidjana, R.D.S. 1966. Tata-Sastra: Titi Tembung, Titi Ukara, Titi Basa. Jogjakarta: U.P. Indonesia.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). 2008. Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta: Penerbit Balai Pustaka.

Keraf, Gorys. 1991. Tata Bahasa Rujukan Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Keraf, Gorys. 2000. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.

Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik. Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka Utama.

Padmosoekotjo, S. 1958. Ngengrengan Kasusastran Djawa. Jogjakarta: Hien Hoo Sing.

Parera. J.D. 1990. Teori Semantik. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Pateda, Mansoer. 1989. Semantik Leksikal. Ende-Flores: Nusa Indah.

Ramlan, M. 2005. Ilmu Bahasa Indonesia Sintaksis. Yogyakarta: CV.. Karyono.

Samarin, W.J. 1988. Ilmu Bahasa Lapangan. Diterjemahkan oleh Jus Badudu, dari Buku Field Linguistica Guide to Linguistics Field. Yogyakarta: Kanisius.

Sudaryanto. 1990. Menguak Fungsi Hakiki Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.

Sudaryanto. 1993. Metode dan Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.

Sugiarto. 1984. Edit I.Glosaria Istilah Bahasa dan Sastra. Klaten: Penerbit Intan. Verhaar, J.W.M. 1996. Azas-Azas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Wijana, I Dewa Putu. 2015, Metaphor of Color in Indonesia, Dalam Majalah Humaniora Volume 27, Nomor 1, Februari 2015, halaman 3‒14.




DOI: https://doi.org/10.36567/jalabahasa.v12i2.249

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 JALABAHASA

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

JALABAHASA INDEXED BY:

 

 

________________________________________________________________________________________________________

@2017 Jalabahasa (e-ISSN 2615-6032, p-ISSN 1858-4969)

Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah

Jalan Diponegoro 250, Genuk, Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah  50512

Telepon (024) 6921187

Pos-el jalabahasa.bbjt@gmail.com

Powered by OJS

Creative Commons License
This work is licensed under a
Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.